Syarat Calon Independen Dipersulit, Pilihan Calon pun Terbatas

calon berkualitas tak muncul

topmetro.news – Pengamat politik, Raya Timbul Manurung menyoroti kualitas pilkada, yang menurutnya, cenderung menurun. Salah satu indikasinya adalah, seringnya calon berkualitas tak muncul, karena terganjal persyaratan.

Hal ini disampaikannya kepada topmetro.news, Rabu (5/8/2020), menanggapi situasi menjelan Pilkada Medan, yang terkesan ‘sepi’ dari peserta.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan Pilkada Medan 2020 ‘miskin’ peserta. Di antaranya, figur yang tak mampu meyakinkan partai serta sulitnya syarat calon independen.

“Figur lain tak mampu meyakinkan petinggi partai. Sehingga yang muncul hanya figur yang seksrang. Selain itu, inilah akibat syarat calon independen makin dipersulit. Sehingga tak muncul banyak calon,” katanya.

BACA JUGA | Pelaksanaan Pilkada Medan 2020 Rentan Penyebaran Hoaks

Perubahan UU Pilkada

Untuk itu, Raya Timbul pun mengusulkan, agar UU Pilkada diubah, sehingga lebih murah dan memunculkan lebih banyak kandidat yang baik. “Saya punya usulan untuk membuat Pilkada murah dan bisa memunculkan kandidat yang baik,” katanya.

Salah satu yang diusulkannya untuk perubahan UU Pilkada adalah, semua partai peserta pemilu bisa mengusung pasangan calon. Selain itu, dia juga mengusulkan perubahan UU Pilkada untuk calon independen.

“Cukup mendapat surat dukungan 1 persen dari jumlah pemilih. Serta tidak perlu diadakan verifikasi faktual. Cukup verifikasi administrasi,” katanya.

Raya Timbul juga mengusulkan perubahan UU Pilkada untuk penyelenggara Pemilu. Dimana menurutnya, pemerintah/penyelenggara Pemilu/Pilkada supaya menyediakan saksi di TPS.

Selain itu, perlunya perubahan UU Pilkada untuk penentuan pemenang Pilkada, yang menurutnya harus di atas 20 persen. “Bila tidak ada, maka putaran kedua Pilkada diikuti oleh empat besar,” katanya.

Terkait kepemimpinan nasional, dia juga menyoroti suara yang menginginkan Jokowi tiga periode. Hal itu menurutnya tidak perlu, karena akan ada ‘Jokowi-Jokowi’ selanjutnya di pentas kepemimpinan nasional.

“Siapa saja yang mampu meneruskan program pembangunan model Jokowi dan menjaga NKRI, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, adalah sama saja dengan Jokowi periode ketiga dan seterusnya,” katanya.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment